Mengenal Metodologi Scrum
Scrum
adalah suatu framework yang bersifat iteratif dan incremental dalam manajemen
proyek yang berbasis agile software development (salah satu tipe software
engineering). Fokus utama Scrum adalah manajemen pengembangan produk.
Sekitar
tahun 1986 Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka mengembakan suatu solusi dalam
pengembangan produk komersial yang dapat meningkatkan kecepatan dan
flesibilitas dimana ini didasarkan pada studi kasus industri manufacturing,
automative, komputer, photocopier dan printer. Metode ini mereka sebut dengan
pendekatan holistic atau rugby.
Sedangkan
DeGrace dan Stahl pertama kali memperkenalkan istilah Scrum pada metodologi
rugby pada tahun 1991. Istilah metodologi Scrum diperkenalkan pada workshop
Business Object Design and Implementation yang merupakan bagian OOPSLA pada
tahun 1995 dimana Sutherland dan Schwaber membawakan makalah mengenai
metodologi Scrum.
Beberapa
orang istilah Scrum kadang ditulis dengan SCRUM (semua huruf besar) walaupun
SCRUM bukanlah suatu singkatan tertentu.
Scrum Roles
Pada implementasi metodologi Scrum pembagian team dibagi menjadi tiga role
yaitu
• Product Owner
• ScrumMaster
• Team
Product
owner mewakili suara customer dan bertanggungjawab terhadap team yang akan
mengimplementasi dari requirement ke implementasi. Product owner biasanya
menulis daftar fitur produk berdasarkan diskusi dalam model user story dan
memperioritaskan daftar fitur yang dimasukkan kedalam product backlog. Satu
team Scrum akan mempunyai satu product owner dan juga anggota team development.
Direkomendasikan bahwa role product owner tidak digabungkan dengan role
ScrumMaster.
ScrumMaster
bertugas untuk membawa team dari hambatan-hambatan dalam pengembangan produk.
ScrumMaster bertanggungjawab atas kemajuan pengembangan produk.
Team
yang bertanggungjawab dalam realisasi produk jadinya. Biasanya satu team
terdiri sampai 5-9 orang dengan ketrampilan yang dimiliki bervariasi yaitu
analisa, desain, develop, test, technical communication hingga dokumentasi.
Setiap anggota team dituntut untuk bekerja sendiri dan mengatur manajemen
sendiri dalam koridor dalam satu team.
SEJARAH
Scrum
pertama kali didefinisikan sebagai "strategi, pengembangan produk
fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk
mencapai tujuan bersama" sebagai lawan dari "pendekatan tradisional,
sekuensial" pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka
dalam "New New Produk Game Development ".
Hirotaka
Takeuchi dan Ikujiro Nonaka kemudian berpendapat dalam "Perusahaan
Pengetahuan Menciptakan" baik oleh Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi
bahwa itu adalah bentuk "penciptaan pengetahuan organisasi, terutama baik
di membawa tentang inovasi terus menerus, bertahap dan spiral".
Para
penulis menggambarkan pendekatan baru untuk pengembangan produk komersial yang
akan meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, berdasarkan studi kasus dari
perusahaan-perusahaan manufaktur di industri otomotif, mesin fotokopi dan
printer. Mereka menyebut holistik atau pendekatan rugby, karena seluruh proses
dilakukan oleh satu tim lintas-fungsional di fase tumpang tindih beberapa, di
mana tim "mencoba untuk pergi jarak sebagai satu unit, melewati bola
bolak-balik".
Dalam
rugby, sebuah scrum mengacu pada cara restart permainan setelah pelanggaran
kecil. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di
perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John
Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di
Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single
Kata Scrum.
Pada
tahun 1995, Sutherland dan Schwaber bersama-sama mempresentasikan sebuah
makalah yang menjelaskan metodologi Scrum di Desain Obyek Bisnis dan Lokakarya
Implementasi diselenggarakan sebagai bagian dari Berorientasi Objek Sistem
Pemrograman,, Bahasa & Aplikasi '95 (OOPSLA '95) di Austin, Texas, pertama
publik presentasi. Schwaber dan Sutherland berkolaborasi selama tahun
berikutnya untuk menggabungkan tulisan-tulisan di atas, pengalaman mereka, dan
industri praktek terbaik ke dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Scrum.
Pada
tahun 2001, Schwaber bekerja dengan Mike Beedle untuk menggambarkan metode
dalam buku Pengembangan Perangkat Lunak Agile dengan Scrum.
Pendekatan
untuk perencanaan dan pengelolaan proyek adalah dengan membawa pengambilan
keputusan wewenang kepada tingkat sifat operasi dan kepastian.
Meskipun
kata tersebut tidak akronim, beberapa perusahaan melaksanakan proses telah
dikenal untuk mengejanya dengan huruf kapital sebagai scrum. Hal ini mungkin
karena salah satu dari awal tulisan Ken Schwaber, yang dikapitalisasi scrum
dalam judul.
karakteristik
- ukuran
tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu
sama lain
- proses
dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
- proses
menghasilkan beberapa software increment
- pembangunan
dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
- dokumentasi
dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
- proses
scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
Scrum
memiliki aktifitas yang meliputi
1).
Backlog
Backlog
adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang dibuat dapat
bertambah
2).
Sprints
Aktifitas
Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang
ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam time-box
(biasanya 30hari). Selama proses ini berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3).
Scrum Meetings
Aktifitas
Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan perhari untuk evaluasi
apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan
meeting selanjutnya.
4).
Demo
Aktifitas
Demo adalah penyerahan software increment ke klien didemonstrasikan dan
dievaluasi oleh klien.
kekurangan dan kelebihan
1).
Kelebihan
- Keperluan
berubah dengan cepat
- Tim
berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan
memberdayakan satu sama lain
- Pekerjaan
terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
- Dokumentasi
dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
- Proses
Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
2).
Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu
diterima.
Mengenal Metodologi Scrum
Scrum
adalah suatu framework yang bersifat iteratif dan incremental dalam manajemen
proyek yang berbasis agile software development (salah satu tipe software
engineering). Fokus utama Scrum adalah manajemen pengembangan produk.
Sekitar
tahun 1986 Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka mengembakan suatu solusi dalam
pengembangan produk komersial yang dapat meningkatkan kecepatan dan
flesibilitas dimana ini didasarkan pada studi kasus industri manufacturing,
automative, komputer, photocopier dan printer. Metode ini mereka sebut dengan
pendekatan holistic atau rugby.
Sedangkan
DeGrace dan Stahl pertama kali memperkenalkan istilah Scrum pada metodologi
rugby pada tahun 1991. Istilah metodologi Scrum diperkenalkan pada workshop
Business Object Design and Implementation yang merupakan bagian OOPSLA pada
tahun 1995 dimana Sutherland dan Schwaber membawakan makalah mengenai
metodologi Scrum.
Beberapa
orang istilah Scrum kadang ditulis dengan SCRUM (semua huruf besar) walaupun
SCRUM bukanlah suatu singkatan tertentu.
Scrum Roles
Pada implementasi metodologi Scrum pembagian team dibagi menjadi tiga role yaitu
• Product Owner
• ScrumMaster
• Team
Scrum Roles
Pada implementasi metodologi Scrum pembagian team dibagi menjadi tiga role yaitu
• Product Owner
• ScrumMaster
• Team
Product
owner mewakili suara customer dan bertanggungjawab terhadap team yang akan
mengimplementasi dari requirement ke implementasi. Product owner biasanya
menulis daftar fitur produk berdasarkan diskusi dalam model user story dan
memperioritaskan daftar fitur yang dimasukkan kedalam product backlog. Satu
team Scrum akan mempunyai satu product owner dan juga anggota team development.
Direkomendasikan bahwa role product owner tidak digabungkan dengan role
ScrumMaster.
ScrumMaster
bertugas untuk membawa team dari hambatan-hambatan dalam pengembangan produk.
ScrumMaster bertanggungjawab atas kemajuan pengembangan produk.
Team
yang bertanggungjawab dalam realisasi produk jadinya. Biasanya satu team
terdiri sampai 5-9 orang dengan ketrampilan yang dimiliki bervariasi yaitu
analisa, desain, develop, test, technical communication hingga dokumentasi.
Setiap anggota team dituntut untuk bekerja sendiri dan mengatur manajemen
sendiri dalam koridor dalam satu team.
SEJARAH
Scrum
pertama kali didefinisikan sebagai "strategi, pengembangan produk
fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk
mencapai tujuan bersama" sebagai lawan dari "pendekatan tradisional,
sekuensial" pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka
dalam "New New Produk Game Development ".
Hirotaka
Takeuchi dan Ikujiro Nonaka kemudian berpendapat dalam "Perusahaan
Pengetahuan Menciptakan" baik oleh Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi
bahwa itu adalah bentuk "penciptaan pengetahuan organisasi, terutama baik
di membawa tentang inovasi terus menerus, bertahap dan spiral".
Para
penulis menggambarkan pendekatan baru untuk pengembangan produk komersial yang
akan meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, berdasarkan studi kasus dari
perusahaan-perusahaan manufaktur di industri otomotif, mesin fotokopi dan
printer. Mereka menyebut holistik atau pendekatan rugby, karena seluruh proses
dilakukan oleh satu tim lintas-fungsional di fase tumpang tindih beberapa, di
mana tim "mencoba untuk pergi jarak sebagai satu unit, melewati bola
bolak-balik".
Dalam
rugby, sebuah scrum mengacu pada cara restart permainan setelah pelanggaran
kecil. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di
perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John
Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di
Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single
Kata Scrum.
Pada
tahun 1995, Sutherland dan Schwaber bersama-sama mempresentasikan sebuah
makalah yang menjelaskan metodologi Scrum di Desain Obyek Bisnis dan Lokakarya
Implementasi diselenggarakan sebagai bagian dari Berorientasi Objek Sistem
Pemrograman,, Bahasa & Aplikasi '95 (OOPSLA '95) di Austin, Texas, pertama
publik presentasi. Schwaber dan Sutherland berkolaborasi selama tahun
berikutnya untuk menggabungkan tulisan-tulisan di atas, pengalaman mereka, dan
industri praktek terbaik ke dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Scrum.
Pada
tahun 2001, Schwaber bekerja dengan Mike Beedle untuk menggambarkan metode
dalam buku Pengembangan Perangkat Lunak Agile dengan Scrum.
Pendekatan
untuk perencanaan dan pengelolaan proyek adalah dengan membawa pengambilan
keputusan wewenang kepada tingkat sifat operasi dan kepastian.
Meskipun
kata tersebut tidak akronim, beberapa perusahaan melaksanakan proses telah
dikenal untuk mengejanya dengan huruf kapital sebagai scrum. Hal ini mungkin
karena salah satu dari awal tulisan Ken Schwaber, yang dikapitalisasi scrum
dalam judul.
karakteristik
- ukuran
tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu
sama lain
- proses
dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
- proses
menghasilkan beberapa software increment
- pembangunan
dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
- dokumentasi
dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
- proses
scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
Scrum
memiliki aktifitas yang meliputi
1).
Backlog
Backlog
adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang dibuat dapat
bertambah
2).
Sprints
Aktifitas
Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang
ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam time-box
(biasanya 30hari). Selama proses ini berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3).
Scrum Meetings
Aktifitas
Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan perhari untuk evaluasi
apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan
meeting selanjutnya.
4).
Demo
Aktifitas
Demo adalah penyerahan software increment ke klien didemonstrasikan dan
dievaluasi oleh klien.
kekurangan dan kelebihan
1).
Kelebihan
- Keperluan
berubah dengan cepat
- Tim
berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan
memberdayakan satu sama lain
- Pekerjaan
terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
- Dokumentasi
dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
- Proses
Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
2).
Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu
diterima.
0 komentar:
Posting Komentar